Jumat, 05 Oktober 2018

Tugas Kewirausahaan Off Farm


MAKALAH
PEMANFAATAN  SABUT KELAPA DI DAERAH CILACAP
Mata Kuliah : Kewirausahaan Off Farm
Dosen Pembimbing : Watemin,S.P.,M.P.


Disusun Oleh :
Anik Nur Safitri                      (1704010009)


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018

BAB I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG
Pohon kelapa tumbuh subur pada daerah Tropis. Apalagi yang berada disekitar pantai. Seperti Cilacap maka pohon kelapa akan banyak kita jumpai. Pohon kelapa merupakan pohon yang multi guna dan multi fungsi. Mulai dari akar hingga daun, semuanya dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan limbah dari pohon kelapa masih memiliki manfaat yang begitu besar. Salah satu limbah dari pohon kelapa yang dapat dimanfaatkan adalah sabut kelapa. Padahal limbah sabut kelapa dengan sedikit sentuhan dan pengolahan bisa menjadi sesuatu yang berguna.
Aspek pemanfaatan sabut kelapa sangat luas, mulai dari keperluan rumah tangga, industri hingga dunia pertanian. Padahal dengan pemnfaatan limbah sabut kelapa dengan benar dapat menjadikan nilai ekonomi dari sabut kelapa itu sendiri akan meningkat. Oleh karena itu pemanfaatan limbah sabut kelapa sangat lah perlu. Daripada limbah-limbah tersebut hanya dibuang begitu saja dan dapat mencemari lingkungan. Maka, lebih baik kita manfaatkan sebaik mungkin limbah sabut kelapa tersebut.

B.            RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja manfaat dari sabut kelapa?
2.      Bagaimana cara pemanfataan sabut kelapa?

C.            TUJUAN
1.      Untuk mengetahui manfaat sabut kelapa.
2.      Untuk mengetahui cara pemanfaatan sabut kelapa.



BAB II
PEMBAHASAN


A.                Manfaat Sabut Kelapa
Seperti yang kita ketahui, bahwasanya pohon kelapa merupakan pohon multi guna atau multi fungsi. Cilacap yang merupakan daerah pantai akan banyak sekali pohon kelapa yang tumbuh dengan subur. Limbah dari pohon kelapa yang banyak sekali terbuang sia-sia adalah sabut kelapa. Padahal sabut kelapa dapat dimanfaatkan dengan cara diubah menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat. Agar sabut kelapa dapat memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan hanya dijual dalam bentuk sabut kelapa. Jika hanya dijual dalam bentuk sabut kelapa maka kita akan merugi. Padahal dengan mengubah sabut kelapa menjadi barang-barang akan menaikkan nilai ekonomis dari sabut kelapa. Dengan begitu maka ekonomi masyarakat akan meningkat. Maka dari itu, masyarakat harus bisa mengolah limbah-limbah sabut kelapa ini dengan baik. Agar nilai ekonomi yang diterima oleh masyarakat akan lebih meningkat.
Limbah sabut kelapa yang selama inii hanya dibuang dapat dijadikan produk yang bermanfaat untuk lingkungan dan membawa nilai ekonomis di masyarakat. Maka dengan begitu pendapatan masyarakat dapat meningkat apabila mereka dapat memanfaatkan limbah sabut kelapa dengan baik. Limbah sabut kelapa dapat diolah menjadi barang-barang yang berguna, seperti keset, sapu, tali, aksesoris serta dapat dijadikan sebagai media tanam dalam dunia pertanian. Dengan dijadikan menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat, nilai ekonomis dari limbah sabut kelapa pun akan meningkat.




B.                 Cara Pemanfaatan Sabut Kelapa
Sabut kelapa yang hanya dibuang begitu saja dan dapat merusak lingkungan maka lebih baik kita manfaat agar sabut kelapa tersebut memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi maka dapat menaikkan pendapatan masyarakat.
Sabut kelapa dapat dijadikan beberapa macam produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Beberapa produk yang dihasilkan dari sabut kelapa, antara lain :
1.      Keset
Produk dari sabut kelapa yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah keset. Keset dari sabut kelapa banyak kita jumpai di berbagai tempat. Keset dari sabut kelapa ini memiliki banyak variasi, seperti diberi tulisan welcome, selamat datang, dan juga lain sebagainya. Dengan dijadikan keset, sabut kelapa memiliki nilai estetik dan juga nilai ekonomis yang lebih tinggi
2.      Tali tambang
Tali tambang sabut kelapa merupakan bahan dasar untuk membuat aneka kerajinan yang berbahan dasar sabut kelapa. Biasanya tali tambang sabut kelapa ini akan dianyam sedemikian rupa agar dapat terbentuk menjadi sebuah produk yang lebih menarik.
3.      Sapu
Sapu dari sabut kelapa merupakan produk populer yang ada di rumah-rumah. Biasanya sapu yang terbuat dari sabut kelapa harganya terjangkau. Jadi, banyak masyarakat yang menggunakan sapu dari sabut kelapa ini.
4.      Kerajinan tangan
Banyak barang-barang industri rumah tangga yang terbuat dari sabut kelapa dan memiliki nilai jual yang tinggi. Misal tas, dompet, dan berbagai bentuk hiasan dan pernak-pernik lainnya. Dengan nilai jual yang tinggi maka dapat menguntungkan masyarakat yang memanfaatkan limbah sabut kelapa ini.

BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Pohon kelapa merupakan pohon yang multi guna dan multi fungsi. Salah satu bagian dari pohon kelapa yang dapat dimanfaatkan adalah sabut kelapa. Sabut kelapa yang biasanya hanya dibuang begitu saja dan memiliki nilai ekonomis yang rendah dapat dijadikan sebagai barang-barang yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Dengan pemanfaatan limbah sabut kelapa ini dapat bermanfaat bagi lingkungan karena tidak membuat polusi dan juga bermanfaat bagi masyarakat terutama para pengrajin sabut kelapa yang dapat mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. Diharapkan pemanfaatan sabut kelapa ini dapat membantu mensejahterakan masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA

Permana, Gilang Septian Tegar, Dumasari dan Pujiharto. 2015. Potret Kewirausahaan Pengrajin Souvenir Dari Olahan Tempurung Kelapa Di Desa Karangtengah Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Diambil dari : https://scholar.google.co.id/ (4 Oktober 2018)
Rumah Mesin. 2016. Macam Produk dan Manfaat Sabut Kelapa Yang Wajib Anda Tahu. Diambil dari : https://www.rumahmesin.com/manfaat-sabut-kelapa/ (4 Oktober 2018)
Vandro. 2016. Berbagai Macam Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Bagi Kehidupan Kita Sehari-hari. Diambil dari : https://www.google.com/amp/s/mesinpengolahsabutkelapa.wordpress.com/2016/08/01/berbagai-macam-pemanfaatan-limbah-sabut-kelapa-bagi-kehidupan-kita-sehari-hari/amp/ (5 Oktober 2018)

Jumat, 22 Desember 2017

Cara Menanam Cabai

Cabai? Kalian pasti butuh cabai kan kalau mau masak. Ada yang tahu harga cabai berapa? Yang aku tahu sih harga cabai tuh terkenal mahal. Padahal semua orang butuh cabai kan? Nah, banyak tuh ibu ibu rumah tangga yang mengeluh jika harga cabai sedang melonjak naik. Sebenarnya kita bisa menyiasati itu semua loh. Dengan cara apa? Dengan menanam cabai sendiri. Cara menanam cabai itu tidak terlalu sulit kok. Simak penjelasan berikut yaa!!
 

Cara menanam cabai dalam polybag :
1.    Pemilihan benih


       Untuk mendapatkan cabai berkualitas tentu perlu untuk memilih benih terbaik. Di pasaran banyak sekali tersedia berbagai jenis cabai mulai dari cabai hibrida sampai varietas lokal. Untuk cara penanaman kedua jenis cabai ini relatif sama tetapi khusus cabai hibrida biasanya untuk mendapatkan hasil maksimal harus diberikan obat-obatan tertentu.
      Jenis cabai hibrida banyak di-import dari Thailand dan Taiwan, sedangkan untuk jenis cabai lokal banyak ditanam di Kudus, Rembang hingga Tanah Karo, Sumatra Utara. Saat ini para petani lebih memilih bibit cabai lokal yang telah diseleksi karena produktivitasnya lebih baik daripada yang tidak diseleksi.
      Selain itu dari segi teknis cara menanam cabai lokal lebih mudah dibandingkan dengan cabai hibrida. Cuma dari segi produktivitas cabai hibrida lebih unggul dari cabai lokal. Untuk pemula yang baru belajar cara menanam cabai sebaiknya menggunakan bibit cabai lokal.
 

2.    Penyemaian bibit cabai
 
       Untuk menanam cabai di dalam polybag atau pot sebaiknya tidak langsung dilakukan dari benih. Proses pertama yang harus dilakukan adalah menyemai bibit dilahan. Hal ini untuk menyeleksi bibit cabai, agar bibit yang tidak bisa tumbuh dengan baik karena cacat atau memiliki penyakit tidak ditanam.
      Selain itu proses ini bertujuan untuk menunggu agar bibit cabai tumbuh cukup kuat untuk ditanam di tempat yang lebih besar. Untuk lahan tempat menyemai bibit cabai bisa dilakukan di polybag, pot, baki persemaian atau membuat petakan tanah. Untuk saat ini kita akan membahas cara penyemaian bibit pada petakan tanah.
      Langkah pertama adalah membuat petakan tanah dengan ukuran secukupnya. Buat campuran kompos dan tanah kemudian aduk hingga rata. Butiran tanah diolah dengan sehalus dan segembur mungkin. Tujuannya agar perakaran bisa menembus lahan dengan mudah. Buatlah petakan tanah dengan lebar 5-10 cm, kemudian buat larikan di atasnya dengan jarak 10 cm.
      Setelah lahan siap, langkah selanjutnya adalah memasukan benih cabai ke larikan dengan jarak 7,5 cm. Setelah itu siram untuk membasahi lahan dan tutup tipis dengan tanah atau kompos. Bila sudah selesai tutup lahan yang telah ditaburi bibit dengan karung goni basah dan biarkan 3 sampai hari. Pertahankan karung goni tetap basah sampai hari ke 4 biasanya bibit cabai sudah mulai muncul di permukaan tanah, kemudian buka karung goni tersebut.
      Bila bibit-bibit cabai sudah mulai tumbuh, buatlah penutup dari plastik transparan untuk melindungi bibit cabai kecil dari air hujan dan panas matahari langsung. Salah satu tanda bibit cabai sudah siap untuk ditanam adalah sudah adanya 3-4 helai daun dan bibit telah berumur sekitar 1 bulan.
 

3.    Penyiapan media tanam 
 
       Pilih polybag yang berukuran diatas 30 cm, agar media tanam cukup kuat menopang pertumbuhan tanaman cabai yang rimbun. Selain polybag, bisa juga digunakan pot dari jenis plastik, semen, tanah, atau keramik. Atau bisa juga menggunakan wadah-wadah bekas yang tidak terpakai lagi, beri lubang pada dasar wadah untuk saluran drainase. Cara menanam cabai dalam polybag bisa menggunakan media tanam dari campuran tanah, kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam, dan lain-lainnya.
 

4.    Pemindahan bibit
 
       Bila bibit sudah tumbuh cukup besar pindahkan bibit cabai dari tempat penyemaian ke dalam media tanam. Ketika memindahkan bibit cabai usahakan ketika suhu tidak terlalu panas, idealnya pada waktu pagi dan sore hari, dimana matahari tidak terlalu terik sehingga tanaman terjaga dari sengatan sinar matahari langsung.
      Lakukan pemindahan dengan hati-hati, perhatikan akar tanaman agar jangan sampai rusak. Buatlah lubang pada media tanam sedalam 5-7 cm. Bila pembibitan dilakukan di dalam polybag maka pindahkan bibit cabai bersamaan dengan polybag ke tempat yang lebih besar.
 

5.    Pemeliharaan dan perawatan
  • Pemupukan, berikan pemupukan tambahan dengan dosis satu sendok makan NPK per polybag setiap bulannya. Atau apabila ingin menanam cabai secara organik, sebagai gantinya semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Tambahkan satu kepal kompos atau pupuk kandang kambing pada saat tanaman mau berbuah.
  • Penyiraman, tanaman cabai sebaiknya disiram sekurang-kurangnya 3 hari sekali. Apabila matahari bersinar terik, siram tanaman setiap hari.
  • Pengajiran, setelah tanaman cabai tumbuh sekitar 20 cm, berikan ajir bambu. Ajir ini berguna untuk menopang tanaman agar berdiri tegak.
  • Perompesan, tunas-tunas muda yang tumbuh di ketiak daun sebaiknya dihilangkan (dirompes). Perompesan dimulai pada hari ke-20 setelah tanam, perompesan biasanya dilakukan tiga kali hingga terbentuknya cabang. Gunanya agar tanaman tidak tumbuh kesamping ketika batang belum terlalu kuat menopang.
  • Hama dan penyakit, penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit. Apabila terlihat ada hama putih semprot dengan pestida, bila terlihat ada bakal ulat semprot dengan insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan fungisida.

Nah, seperti itulah cara menanam cabai dalam polybag. Mudah kan? Coba deh dirumah. Lumayan kan bisa irit uang belanja. Silahkan mencoba!!

Kamis, 21 Desember 2017

Pupuk Organik


Kalian semua pasti tahu pupuk kan? Iya, bahan yang digunakan untuk menyuburkan tanaman. Ternyata pupuk itu mempunyai berbagai macam jenis loh. Ada pupuk anorganik dan pupuk organik. Disini kita akan sedikit membahas tentang pupuk organik. Yuk kita simak!!


Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Jenis-jenis pupuk organik :

1. Pupuk kandang  

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan.

Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum.Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.

Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.
2. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam. Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bia optomal.

Selain menyuburkan tanah, serta memberikan unsur hara, pupuk kandang juga memiliki manfaat yang lain yaitu :
  • Membantu penyerapan air hujan
  • Meningkatkan kemampuan tanah untuk mengikat air
  • Mengurangi erosi
  • Membuat tanah lebih subur, gembur dan mudah diolah
Namun, dalam pengunaan pupuk kandang, diperlukan kehati-hatian. Jika pupuk kandang masih “mentah”, dapat menyebabkan tanaman menjadi layu, bahkan mati. Hal ini disebabkan oleh proses penguraian karbon (C), yang akan meningkatkan temperatur tanah. Kenaikan suhu inilah yang menyebabkan tanaman menjadi layu.

Untuk mengetahui apakah pupuk kandang sudah siap pakai, perhatikan tanda-tanda sebagai berikut :
  • Tidak berbau.
  • Warnanya lebih gelap.
  • Mudah hancur.
  • Terasa dingin jika dipegang.
2. Pupuk hijau 


Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari dekomposisi sisa tanaman. Secara umum, hampir semua jenis tanaman bisa dijadikan sumber pupuk hijau. Namun sebaiknya gunakan tanaman yang memiliki kandungan humus total tinggi, kandungan nitrogen tinggi dan rasio C/N (nisbah karbon terhadap nitrogen) rendah.

Berikut ini beberapa jenis tanaman yang biasa dijadikan sumber pupuk hijau.
a. Sisa tanaman produksi
sisa panen yang telah diangkut oleh petani. Sisa tanaman itu akhirnya dibakar dan dapat dijadikan menjadi pupuk hijau
b. Tanaman pagar
Pupuk hijau bisa didapatkan dengan menanam tanaman sumber di sela-sela tanaman inti. Para petani biasa menanamnya di lorong antar bedengan tanaman utama.
c. Tanaman penutup tanah
Ada dua jenis tanaman penutup tanah yang biasa digunakan sebagai sumber pupuk hijau. Pertama, tanaman yang ditanam pada masa bera atau masa ketika lahan tidak digunakan. Kedua, tanaman yang ditanam berdampingan dengan tanaman inti.
d. Tanaman liar
Selain dari tanaman yang secara sengaja kita tanam, pupuk hijau juga bisa diambil dari tanaman liar. Tanaman ini biasanya tumbuh liar disekitar lahan pertanian, biomassanya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk hijau.

Keunggulan penggunaan pupuk hijau:
  • Memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi tanah
  • Mampu mencegah erosi tanah
  • Berpotensi mendatangkan manfaat lain, seperti kayu bakar, pakan ternak, atau buah yang bisa dimakan
  • Cocok untuk daerah yang sulit dijangkau, karena bisa ditumbuhkan secara in situ
  • Menurunkan asupan luah bahan pertanian, lebih baik bagi lingkungan hidup
Kelemahan penggunaan pupuk hijau:
  • Memerlukan benih dan menanamnya
  • Menghilangkan kesempatan untuk menanam tanaman inti lebih sering
  • Memerlukan tenaga lebih untuk menumbuhkannya
  • Berpotensi mendatangkan hama dan penyakit pada tanaman inti
  • Berpotensi menjadi gulma
3. Pupuk kompos 


 Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup.

Jenis – jenis pupuk kompos
    1. Pupuk kompos aerob
Pupuk kompos aerob nerupakan pupuk kompos yang memerlukan atau melibatkan oksigen dalam pembuatannya.  Bahan dasar pembuatan pupuk kompos aerob sama dengan pembuatan kompos lainnya pada umumnya, misalnya kotoran hewan, sisa tanaman, maupun campuran sisa bahan industri pertanian. Proses pengemposan ini akan memakan waktu sekitar 40 – 50 hari bahkan lebih, ketidak efektifan waktu pembuatan pupuk kompos aerob tergantung dengan dekomposernya.
    2. Pupuk bokashi
Pupuk bokashi atau pupuk anaerob merupakan pupuk yang sangat populer dan banyak digunakan di berbagai macam kalangan pertanian. Pupuk ini melibatkan oksigen melainkan EM4 dalam proses utamanya hingga selesai. Pembuatan pupuk bokashi memang terbilang sangat singkat atau cepa karena di bantu dengan bantuan mikroorganisme. Dengan adanya mikroorganisme akan membantu proses penguraian atau fermentasi  pupuk bokashi sehingga terbilang sangat cepat dan singkat.
    3. Pupuk organik cair ( POC )
Pupuk organik cair atau biasa dikenal dengan POC ini berlangsung dengan adanya proses aerob maupun anaerob. Pupuk organik cair lebih efektif untuk tanaman, karena penyerapan media tanah dan tanaman akan tergolong lebih cepat di bandingkan dengan pupuk lainnya. Pemupukan bahan organik cair ini memiliki keunggulan seperti, menyiram tanaman, memupuk tanaman dan memperbaiki media tanah.  Penggunaan pupuk organik cair yang baik dan efektif sebaiknya dilakukan dengan menyiram bagian daun bukan dengan langsung ke bagian akarnya, kecuali pada tanaman hidroponik dengan takaran tertentu.
    4. Vermikompos
Jenis pupuk ini menggunakan mikroba atau mikroorganisme untuk membantu proses penguraian kompos. Mikroba yang digunakan adalah cacing tanah jenis Lumbricus  atau jenis cacing lainnya yang membantu dala  proses penguraian.  Jenis mikroba lain yang dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos adalah belating ( Maggot black soldier fly ), dibuat dengan memasukan atau memberikan bahan organis dalam suatu wadah tertentu.

Pupuk kompos yang baik memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
1.Baunya sama dengan tanah, tidak berbau busuk
2.Warna coklat kehitaman, berbentuk butiran gembur seperti tanah
3.Jika dimasukkan ke dalam air seluruhnya tenggelam, dan air tetap jernih tidak berubah warna
4.Jika diaplikasikan pada tanah tidak memicu tumbuhnya gulma.

Kekurangan pupuk organik :
1. Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.
2. Karena jumlahnya banyak, menyebabkan memerlukan tambahan biaya operasional untuk pengangkutan dan implementasinya.
3. Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara, pemberian pupuk organik yang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi beban biaya bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian pupuk organik tidak se-spektakuler pemberian pupuk buatan.

Keunggulan pupuk organik :
1. Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan (anorganik).
2. Pupuk organik mengandung asam - asam organik, antara lain asam humic, asam fulfic, hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat berguna baik bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.
3. Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang mempunyai pengaruh yang sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan terutama sifat biologis tanah.
4. Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.
5. Menjadi penyangga pH tanah.
6. Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan.
7. Membantu menjaga kelembaban tanah
8. Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun
9. Tidak merusak lingkungan.

Nah, kurang lebih seperti itulah pupuk organik. Semoga bermanfaat.

Tugas Kewirausahaan Off Farm

MAKALAH PEMANFAATAN   SABUT KELAPA DI DAERAH CILACAP Mata Kuliah : Kewirausahaan Off Farm Dosen Pembimbing : Watemin,S.P.,M.P. ...