MAKALAH
FUNGSI TANAH DALAM PERTANIAN
PROGRAM STUDY AGRIBISNIS
Mata Kuliah Pengantar Ilmu
Pertanian
Dosen: Arif Prashadi
Santosa, S.Tp.,M.sc
Disusun
Oleh :
KELOMPOK
1
1. Nabil Jati Wijaya (1704010004)
2. Shita H.W. (1704010007)
3. Anik Nur Safitri (1704010009)
4. Ovy Adam Pradenta (1704010011)
5. Yanuar Ria A.W. (1704010012)
6. Hartinah (1704010015)
7. Hartini (1704010016)
8. Khoir Utama W. (1704010019)
9. Heru Wibowo (1704010022)
10. Sherly Wardani (1704010029)
11. Angger Gilang P. (1704010036)
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2017
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………….............. i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………….............. ii
KATA
PENGANTAR……………………………………………………............ iii
BAB 1 PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang………………………………………………......... 1
II.
Rumusan Masalah………………………………………..….......... 1
III.
Tujuan…………………………………………………….….......... 1
IV.
Manfaat………………………………………………………......... 1
BAB II ISI
I.
Definisi Tanah………………………………………………......... 2
II.
Jenis Jenis Tanah di Indonesia………………………………......... 7
III.
Fungsi Tanah…………………………………………………........ 9
BAB III PENUTUP
I.
Kesimpulan……………………………………………….…........ 11
II.
Saran…………………………………………………………....... 11
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Purwokerto, 6
November 2017
Penyusun
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar
Belakang
Tanah tidak
bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Ketergantungan kita terhadap tanah
sangat tinggi, terutama menyangkut sektor pertanian. Dalam kehidupan masyarakat jawa istilah tanah memiliki
definisi yaitu untuk menunjukkan suatu
area yang dibatasi oleh penanda wilayah. Namun, jika kita pahami lebih dalam
maka dapat dilihat bahwa tanah mempunyai arti yaitu suatu substansi yang
berasal dari pelapukan batu, tumbuhan, atau campuran dari keduanya.
II. Rumusan Masalah
1.
Apa definisi tanah secara umum?
2.
Apa saja jenis jenis tanah yang ada di
Indonesia?
3.
Apa fungsi tanah dalam pertanian?
III. Tujuan
1. Pembaca
dapat mengerti dan memahami definisi tanah secara umum.
2. Pembaca
dapat mengerti dan memahami jenis jenis tanah yang ada di Indonesia.
3. Pembaca
dapat mengerti dan memahami fungsi tanah dalam pertanian.
IV. Manfaat
1. Pembaca
dapat mengetahui definisi tanah secara umum
2. Pembaca
dapat mengetahui jenis jenis tanah yang ada di Indonesia
3. Pembaca
dapat mengetahui fungsi tanah dalam pertanian
BAB II
ISI
I. Definisi
Tanah
Menurut Ensiklopedi
Indonesia, tanah adalah
campuran bagian - bagian batuan dengan material serta bahan organik yang
merupakan sisa kehidupan yang timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan
pelapukan karena proses waktu.
Menurut Ramman
,tanah adalah lapisan terluar dari bumi yang padat yang terdiri dari campuran
material batuan dengan sisa-sisa bahan organik.
Menurut Hilgard
, Ahli Tanah dari Amerika tanah adalah material lepas-lepas dan agak kering
yang dipakai untuk tempat akar tanaman dalam mencari makanan dan sarana
pertumbuhan tanaman.
Tanah menurut Soil Science Society of America, 1995 Tanah adalah
sistem kehidupan yang menggambarkan sumberdaya terbatas bagi kehidupan di muka
bumi. Tanah berupa lapisan tipis terdiri atas mineral dan bahan organik pada
permukaannya.Tanah terbentuk secara lambat dari berbagai bahan asal, yang
dimodifikasi oleh waktu, iklim, makro dan mikroorganisme, vegetasi, dan
topografi. Tanah merupakan campuran yang kompleks dari mineral, bahan organik,
dan mahluk hidup yang berinteraksi secara terus menerus terhadap tekanan
biologis, kimiawi, dan fisik.
Faktor terbentuknya tanah
Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah ada 5 yaitu :
1. Bahan Induk adalah bahan yang akan terbentuk menjadi tanah. Bahan ini dapat
berupa batuan dan bahan organik. Batuan yang dapat membentuk tanah adalah
seperti batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Sedangkan bahan
organik adalah bahan yang berasal dari sisa-sisa organisme hidup, baik hewan
maupun tumbuhan.
2. Iklim merupakan faktor utama pembentuk tanah ,
sedangkan unsur utama iklim yang berperan penting dalam proses pembentukan
tanah adalah suhu udara dan curah hujan.
3. Organisme yang dimaksud adalah hewan dan tumbuhan.
Organisme sangat berpengaruh pada proses pembentukan tanah, baik sebagai bahan
induk maupun pembentukan tanah.
4. Relief, Pembentukan tanah akan lebih cepat jika
terjadi didaerah dataran yang memiliki efek datar. Pada lerang yang semakin
curam erosi makin hebat, sehingga menggangu proses pembentukan tanah. Pada
tanah yang datar infiltrasi air hujan juga besar sehingga proses pembentukan
tanah akan sangat baik.
5. Waktu, semakin lama waktu pembentukan tanah maka
semakin tebal pula tanah yang terbentuk. Dalam satu tahun rata-rata pembentukan
tanah hanya 3mm. Mohr membedakan lima tahap pembentukan tanah:
a.
Tahap Permulaan, bahan induk belum mengalami
pelapukan.
b.
Tahap Juvenil, proses pelapukan sudah mulai
berjalan.
c.
Tahap senil, proses pelapukan sudah berlanjut.
d.
Tahap akhir, proses pelapukan sudah berakhir.
Properti atau kandungan dari
ciri-ciri tanah secara fisika:
1) Tekstur tanah
Tekstur
tanah adalah perbandingan partikel pasir, debu dan lempung dalam suatu massa
tanah. Partikel pasir berdiameter 0,05 – 2 mm, partikel debu berdiameter 0,002
– 0,05 mm, dan patikel lempung berdiameter
± 0,002 mm.
2) Struktur tanah
Struktur tanah
adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah yang membentuk agregat tanah
dalam berbagai bentuk, ukuran dan kemantapan. Kegiatan petani seperti
pembajakan, pemupukan dan pengolahan tanah dapat mengubah struktur tanah
asli.
3) Konsistensi tanah
Konsistensi
tanah adalah sifat fisik tanah yang menyatakan besar kecilnya gaya kohesi dan
adhesi dalam berbagai kelembaban. Konsistensi tanah dipengaruhi oleh tekstur,
kadar bahan organik, kadar koloid, dan terutama lengas tanah.
4) Warna tanah
Tanah memiliki
warna yang bermacam-macam, perbedaan warna tanah tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu kadar bahan organik, kadar mineral dan lengas
(kelembaban) tanah. Semakin tinggi kadar bahan organik, semakin gelap atau
hitam warna tanah. Mineral kapur, kaolin, kuarsa, dan feldsfar menambah putih
warna tanah. Zat besi dan hematite, magnetik dan limonit member warna merah , coklat
atau kuning pada tanah. Semakin tinggi tingkat kelembaban tanah, semakin gelap
warna tanah
5) Suhu tanah
Suhu tanah
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan mikrobiologi dan
percambahan jenis tanaman. Secara umum, semakin tinggi suhu sampai batas
tertentu makin meningkatkan mikrobiologi dan percambahan biji tanaman.
6) Lengas tanah
Lengas tanah
adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori-pori tanah yang berada di
atas muka air tanah. Air yang terdapat di pori-pori tanah yang jenuh air dan
air tanah tidak termasuk dalam lengas tanah.
7) Udara tanah
Akar tanaman
membutuhkan udara (O2) untuk bernapas, udara tanah dipengaruhi oleh
genangan air, beberapa tanaman, seperti padi sawah, kangkung, dan bakau tidak
terpengaruh genangan air karena memiliki akar napas.
8) Porositas tanah
Porositas tanah
adalah perbandingan pori-pori dalam tanah dengan volume massa tanah yang
dinyatakan dalam persen. Tanah yang mudah atau yang cepat meresapkan air
disebut tanah porous karena memiliki rongga pori-pori yang dominan. Tanah yang
bertekstur pasir bersifat porous. Tanah yang bertekstur lempung tidak porous.
9) Permeabilitas tanah
Permeabilitas
tanah adalah kecepatan air merembes ke dalam tanah ke arah horizontal dan
vertikal melalui pori-pori tanah atau pula dapat diartikan dengan kecepatan
tanah meresapkan atau meloloskan air dalam keadaan jenuh. Kecepatan perembesan
air dipengaruhi oleh tekstur tanah.
10) Drainase tanah
Drainase tanah
adalah kemampuan tanah mengalirkan dan mengatuskan kelebihan air yang berada
dalam tanah maupun pada permukaan tanah. Air berlebihan yang menggenangi tanah
disebabkan oleh pengaruh topografi, air tanah yang dangkal, dan curah hujan.
Untuk mengatasi sifat drainase yang buruk dilakukan dengan membangun selokan-selokan.
II. Jenis Jenis Tanah di Indonesia
1.
Tanah
Organosol
Tanah organosol terbentuk dari pelapukan benda
organic seperti tumbuhan, gambut dan rawa. Biasanya terdapat di daerah yang
memiliki iklim basah dan memiliki curah hujan tinggi. Tanah Argosolmengalami pembusukan
sehingga jenis tanah tersebut dapat berwarna hitam sampai yang paling terang
berwarna cokelat. Tanah ini umumnya terdapat dirawa-rawa kalimantan, sumatra
dan papua. Tanaman yang dapat tumbuh pada tanah jenis ini adalah tanaman padi,
nanas, palawija dan karet.
Tanah ini biasanya ditemukan di daerah pantai dan
hampir tersebar di seluruh pulau di Indonesia seperti sumatera, papua,
Kalimantan, jawa, Sulawesi dan nusa tenggara.
2.
TanahAluvial
Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu.
Tanah Aluvial sangat cocok untuk tanaman persawahan. Persebaran tanah ini di daerah lembah sungai hingga dataran pantai.
Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan dibagian hilir karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga kelabu.
Tanah Aluvial sangat cocok untuk tanaman persawahan. Persebaran tanah ini di daerah lembah sungai hingga dataran pantai.
Tanah ini banyak tersebar di Indonesia dari
sumatera, Kalimantan, Sulawesi, papua dan jawa.
3.
Tanah
kapur
Seperti dengan namanya tanah kapur berasal dari batuan kapur yang mengalami pelapukan. Tanah kapur hanya dapat di tanami tanaman palawija, hutan jati, steps, dan savana.
Tanah kapur tersebar di daerah yang kering seperti di gunung kidul Yogyakarta, dan di daerah pegunungan kapur seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur.
Seperti dengan namanya tanah kapur berasal dari batuan kapur yang mengalami pelapukan. Tanah kapur hanya dapat di tanami tanaman palawija, hutan jati, steps, dan savana.
Tanah kapur tersebar di daerah yang kering seperti di gunung kidul Yogyakarta, dan di daerah pegunungan kapur seperti di Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur.
4.
Tanah
Vulkanis
merupakan tanah yang terbentuk dari luapan lahar dan abu vulkanik yang berasal dari letusan gunung merapi. Saat gunung merapi meletus berbagai material yang ada didalamnya menyembur keluar.
Tanah ini biasanya terdapat didaerah lereng-lereng gunung berapi, misalnya di daerah jawa, sumatra, bali, minahasa, lombok, dan lain-lain. Tanaman yang tumbuh pada tanah Andosol ialah rumput, hutan hujan tropis dan bambu.
merupakan tanah yang terbentuk dari luapan lahar dan abu vulkanik yang berasal dari letusan gunung merapi. Saat gunung merapi meletus berbagai material yang ada didalamnya menyembur keluar.
Tanah ini biasanya terdapat didaerah lereng-lereng gunung berapi, misalnya di daerah jawa, sumatra, bali, minahasa, lombok, dan lain-lain. Tanaman yang tumbuh pada tanah Andosol ialah rumput, hutan hujan tropis dan bambu.
5.
Tanah
Pasir
Seperti dengan namanya tanah pasir merupakan pelapukan dari batuan pasir. Tanah ini biasanya banyak di daerah sekitar pantai atau daerah kepulauan.
Tanah ini biasanya ditanami lada , kacang tanah dan kelapa.
Seperti dengan namanya tanah pasir merupakan pelapukan dari batuan pasir. Tanah ini biasanya banyak di daerah sekitar pantai atau daerah kepulauan.
Tanah ini biasanya ditanami lada , kacang tanah dan kelapa.
6.
Tanah
Humus
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur. tanaman yang bisa tumbuh di tanah humus yaitu contohnya kelapa, nanas, dan padi
Tanah ini terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Persebarannya di Indonesia meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah dari Sulawesi
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur. tanaman yang bisa tumbuh di tanah humus yaitu contohnya kelapa, nanas, dan padi
Tanah ini terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Persebarannya di Indonesia meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah dari Sulawesi
7.
Tanah
Laterit
Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan alumunium.
Tanaman yang dapat tumbuh ditanah jenis ini antara lain tanaman sayuran, padi, buah-buahan, palawija, karet, cengkih, kopi, kelapa sawit dan kakao. Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai daerah, terutama di daerah desa dan perkampungan. Persebarannya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan alumunium.
Tanaman yang dapat tumbuh ditanah jenis ini antara lain tanaman sayuran, padi, buah-buahan, palawija, karet, cengkih, kopi, kelapa sawit dan kakao. Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai daerah, terutama di daerah desa dan perkampungan. Persebarannya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
8.
Tanah
Podzolit
Tanah
podsol memiliki berbagai campuran tekstur mulai pasir hingga bebatuan kecil.
Persebaran tanah ini antara lain meliputi Kalimantan utara, Sulawesi utara dan
papua serta daerah lainnya yang tidak pernah kering alias selalu basah
Tanaman yang cocok ditanami di tanah podzolit yaitu Kelapa, jambu mete, karet, dan kelapa sawit.
Tanaman yang cocok ditanami di tanah podzolit yaitu Kelapa, jambu mete, karet, dan kelapa sawit.
III. Fungsi Tanah
Beberapa fungsi tanah sebagai media tumbuh, yaitu :
1.
Tempat tumbuh dan
berkembangnya perakaran tanaman.
2.
Penyedia kebutuhan primer
tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara).
3.
Penyedia kebutuhan sekunder
tanaman (zat-zat pemacu tumbuh, hormon, vitamin, asam-asam organik, antibiotik,
toksin anti hama, dan enzim yang dapat meningkatkan ketersediaan hara).
4.
Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung
dalam penyediaan kebutuhan primer
dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama &
penyakit tanaman.
Fungsi tanah secara umum :
1.
Lokasi pembangunan berbagai infrastruktur.
2.
Sebagai Pencegah Banjir&Penahan Banjir.
3.
Sebagai Bahan Pembuatan
Tanggul.
4.
Sebagai Bahan Pembuatan Seni.
5.
Sebagai Tempat Tinggal Hewan
Di Dalam Tanah.
Beberapa peranan
tanah antara lain :
1.
Tempat Hidup Hewan dan Bakteri.
Tanah
berfungsi sebagai tempat hidup bagi berbagai macam hewan. Selain hewan, pada
tanah juga terdapat bakteri, meskipun tidak dapat dilihat pada saat pengamatan.
Bermilyar-milyar hewan dan bakteri hidup di atas dan dalam tanah.
2.
Penunjang Kesehatan dan Penyedia Keperluan Manusia.
Rumah
sebagian besar manusia dibangun di atas tanah. Manusia juga menggunakan
berbagai jenis tanah sebagai bahan bangunan rumah. Berbagai macam barang
kerajinan dan perabotan rumah tangga juga banyak yang dibuat dari tanah.
3.
Penyedia Tambang atau Bahan Galian.
Tanah
menyimpan berbagai macam logam, batubara dan minyak bumi yang dibutuhkan oleh
manusia untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Seperti, Emas, perak, timah, dan
benda logam lain tersebar luas di dalam tanah, tetapi hanya beberapa wilayah di
Indonesia yang tanahnya mengandung logam-logam tersebut.
4.
Penyedia dan Penyaring Air.
Air
bersih yang berasal dari tanah biasanya dimanfaatkan untuk minum, mandi,
mencuci, dan memasak oleh masyarakat. Air kotor sisa buangan rumah tangga atau
industri ada yang diolah dan ada juga yang langsung dibuang ke tanah melalui
aliran sungai. Beberapa bahan penyebab polusi (polutan) yang masuk ke tanah
yang melalui air atau secara langsung masuk ke tanah dapat dinetralkan dan
menjadi bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Hal ini karena di dalam tanah
terdapat bakteri atau mikroorganisme yang berfungsi menguraikan senyawa
kompleks atau yang berbahaya menjadi lebih sederhana dan tidak merusak
lingkungan.
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
·
Tanah merupakan suatu medium
alam tempat tumbuhnya tumbuhan dan tanaman yang tersusun dari bahan-bahan padat
,gas dan cair.
·
Jenis jenis tanah di
Indonesia : Tanah Organosol ( Gambut ), Tanah Aluvial, Tanah kapur, Tanah
Vulkanis, Tanah Pasir, Tanah Humus, Tanah Laterit, Tanah Podzolit.
·
Fungsi tanah dalam pertanian : tempat
tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman, penyedia kebutuhan primer dan
sekunder tanaman, sebagai habitat biota tanah.
II.
Saran
Sebelum mulai bercocok tanam baik sayuran, buah,
palawija maupun tanaman perkebunan serta tanaman keras lainnya,
mengidentifikasi jenis jenis tanah disekitar sangat penting. Karena media tanam
yang digunakan (jenis jenis tanah) menjadi dasar utama kesuksesan di sektor
pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Asmoro, Apris.2015.”Ciri-Ciri Tanah”, https://ringkasanbukugeografi.blogspot.co.id/2015/12/ciri-ciri-tanah-komposisi-tanah.html, diakses pada 4 November 2017
Aulialia.2016.”Faktor Pembentuk Tanah”, https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/faktor-pembentuk-tanah, diakses pada 4 November 2017
Fatma, Desi.2015.”4 Fungsi Tanah bagi Tanaman”,https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/fungsi-tanah-bagi-tanaman, diakses pada 4 November 2017.
Wijayati, Hasna.2016.”Jenis Jenis Tanah Di Indonesia”, https://portal-ilmu.com/jenis-tanah-di-indonesia/, diakses pada 4 November 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar