Kamis, 21 Desember 2017

Pupuk Organik


Kalian semua pasti tahu pupuk kan? Iya, bahan yang digunakan untuk menyuburkan tanaman. Ternyata pupuk itu mempunyai berbagai macam jenis loh. Ada pupuk anorganik dan pupuk organik. Disini kita akan sedikit membahas tentang pupuk organik. Yuk kita simak!!


Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Jenis-jenis pupuk organik :

1. Pupuk kandang  

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan.

Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum.Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.

Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.
2. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam. Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bia optomal.

Selain menyuburkan tanah, serta memberikan unsur hara, pupuk kandang juga memiliki manfaat yang lain yaitu :
  • Membantu penyerapan air hujan
  • Meningkatkan kemampuan tanah untuk mengikat air
  • Mengurangi erosi
  • Membuat tanah lebih subur, gembur dan mudah diolah
Namun, dalam pengunaan pupuk kandang, diperlukan kehati-hatian. Jika pupuk kandang masih “mentah”, dapat menyebabkan tanaman menjadi layu, bahkan mati. Hal ini disebabkan oleh proses penguraian karbon (C), yang akan meningkatkan temperatur tanah. Kenaikan suhu inilah yang menyebabkan tanaman menjadi layu.

Untuk mengetahui apakah pupuk kandang sudah siap pakai, perhatikan tanda-tanda sebagai berikut :
  • Tidak berbau.
  • Warnanya lebih gelap.
  • Mudah hancur.
  • Terasa dingin jika dipegang.
2. Pupuk hijau 


Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari dekomposisi sisa tanaman. Secara umum, hampir semua jenis tanaman bisa dijadikan sumber pupuk hijau. Namun sebaiknya gunakan tanaman yang memiliki kandungan humus total tinggi, kandungan nitrogen tinggi dan rasio C/N (nisbah karbon terhadap nitrogen) rendah.

Berikut ini beberapa jenis tanaman yang biasa dijadikan sumber pupuk hijau.
a. Sisa tanaman produksi
sisa panen yang telah diangkut oleh petani. Sisa tanaman itu akhirnya dibakar dan dapat dijadikan menjadi pupuk hijau
b. Tanaman pagar
Pupuk hijau bisa didapatkan dengan menanam tanaman sumber di sela-sela tanaman inti. Para petani biasa menanamnya di lorong antar bedengan tanaman utama.
c. Tanaman penutup tanah
Ada dua jenis tanaman penutup tanah yang biasa digunakan sebagai sumber pupuk hijau. Pertama, tanaman yang ditanam pada masa bera atau masa ketika lahan tidak digunakan. Kedua, tanaman yang ditanam berdampingan dengan tanaman inti.
d. Tanaman liar
Selain dari tanaman yang secara sengaja kita tanam, pupuk hijau juga bisa diambil dari tanaman liar. Tanaman ini biasanya tumbuh liar disekitar lahan pertanian, biomassanya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk hijau.

Keunggulan penggunaan pupuk hijau:
  • Memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi tanah
  • Mampu mencegah erosi tanah
  • Berpotensi mendatangkan manfaat lain, seperti kayu bakar, pakan ternak, atau buah yang bisa dimakan
  • Cocok untuk daerah yang sulit dijangkau, karena bisa ditumbuhkan secara in situ
  • Menurunkan asupan luah bahan pertanian, lebih baik bagi lingkungan hidup
Kelemahan penggunaan pupuk hijau:
  • Memerlukan benih dan menanamnya
  • Menghilangkan kesempatan untuk menanam tanaman inti lebih sering
  • Memerlukan tenaga lebih untuk menumbuhkannya
  • Berpotensi mendatangkan hama dan penyakit pada tanaman inti
  • Berpotensi menjadi gulma
3. Pupuk kompos 


 Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup.

Jenis – jenis pupuk kompos
    1. Pupuk kompos aerob
Pupuk kompos aerob nerupakan pupuk kompos yang memerlukan atau melibatkan oksigen dalam pembuatannya.  Bahan dasar pembuatan pupuk kompos aerob sama dengan pembuatan kompos lainnya pada umumnya, misalnya kotoran hewan, sisa tanaman, maupun campuran sisa bahan industri pertanian. Proses pengemposan ini akan memakan waktu sekitar 40 – 50 hari bahkan lebih, ketidak efektifan waktu pembuatan pupuk kompos aerob tergantung dengan dekomposernya.
    2. Pupuk bokashi
Pupuk bokashi atau pupuk anaerob merupakan pupuk yang sangat populer dan banyak digunakan di berbagai macam kalangan pertanian. Pupuk ini melibatkan oksigen melainkan EM4 dalam proses utamanya hingga selesai. Pembuatan pupuk bokashi memang terbilang sangat singkat atau cepa karena di bantu dengan bantuan mikroorganisme. Dengan adanya mikroorganisme akan membantu proses penguraian atau fermentasi  pupuk bokashi sehingga terbilang sangat cepat dan singkat.
    3. Pupuk organik cair ( POC )
Pupuk organik cair atau biasa dikenal dengan POC ini berlangsung dengan adanya proses aerob maupun anaerob. Pupuk organik cair lebih efektif untuk tanaman, karena penyerapan media tanah dan tanaman akan tergolong lebih cepat di bandingkan dengan pupuk lainnya. Pemupukan bahan organik cair ini memiliki keunggulan seperti, menyiram tanaman, memupuk tanaman dan memperbaiki media tanah.  Penggunaan pupuk organik cair yang baik dan efektif sebaiknya dilakukan dengan menyiram bagian daun bukan dengan langsung ke bagian akarnya, kecuali pada tanaman hidroponik dengan takaran tertentu.
    4. Vermikompos
Jenis pupuk ini menggunakan mikroba atau mikroorganisme untuk membantu proses penguraian kompos. Mikroba yang digunakan adalah cacing tanah jenis Lumbricus  atau jenis cacing lainnya yang membantu dala  proses penguraian.  Jenis mikroba lain yang dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos adalah belating ( Maggot black soldier fly ), dibuat dengan memasukan atau memberikan bahan organis dalam suatu wadah tertentu.

Pupuk kompos yang baik memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
1.Baunya sama dengan tanah, tidak berbau busuk
2.Warna coklat kehitaman, berbentuk butiran gembur seperti tanah
3.Jika dimasukkan ke dalam air seluruhnya tenggelam, dan air tetap jernih tidak berubah warna
4.Jika diaplikasikan pada tanah tidak memicu tumbuhnya gulma.

Kekurangan pupuk organik :
1. Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.
2. Karena jumlahnya banyak, menyebabkan memerlukan tambahan biaya operasional untuk pengangkutan dan implementasinya.
3. Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara, pemberian pupuk organik yang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi beban biaya bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian pupuk organik tidak se-spektakuler pemberian pupuk buatan.

Keunggulan pupuk organik :
1. Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan (anorganik).
2. Pupuk organik mengandung asam - asam organik, antara lain asam humic, asam fulfic, hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat berguna baik bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.
3. Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang mempunyai pengaruh yang sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan terutama sifat biologis tanah.
4. Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.
5. Menjadi penyangga pH tanah.
6. Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan.
7. Membantu menjaga kelembaban tanah
8. Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun
9. Tidak merusak lingkungan.

Nah, kurang lebih seperti itulah pupuk organik. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Kewirausahaan Off Farm

MAKALAH PEMANFAATAN   SABUT KELAPA DI DAERAH CILACAP Mata Kuliah : Kewirausahaan Off Farm Dosen Pembimbing : Watemin,S.P.,M.P. ...